Entri Populer

Jumat, 26 Desember 2014

Tutorial Membuat Foto Menjadi Kartun

Hai pembaca, setelah lama ngga berkutat sama kompie dirumah karena sibuk sama kompie di kantor, di malam yang sepi  dan insomnia menyerang ini gw mo nulis tentang tutorial menggambar kartun lewat software favorite gw yaitu Adobe Photoshop. Mudah-mudahan bermanfaat untuk mengembangkan kreatifitas dan minat kalian sama bidang desain grafis yang udah lama jadi hobi gw.
Oke kita mulai aja, langkah pertama siapin dulu software Adobe Photoshopnya. Gw saranin kalo bisa software Adobe Photoshopnya harus diatas Photoshop 7, karena kalo pake Photoshop 7 ke bawah agak sulit untuk maenin zoomnya. Photoshop CS sampe yg terbaru yaitu CS 6 kalo bisa.

1). Langkah selanjutnya buka gambar yang ingin kalian edit. Syarat fotonya juga ada yaitu ngga boleh pake kamera hasil jepretan kamera hp yg resolusinya dibawah 300px X 300px, kenapa? Karena  makin sulit fotonya untuk diedit kalo resolusi fotonya terlalu kecil. Buka fotonya dengan cara klik open-cari file fotonya-klik open
2). Kemudian untuk contoh gw pake foto temen gw aja. Hehehe karena sekalian orangnya minta bikinin. Oke langkah pertama bikin Outline gambarnya dulu, caranya klik create new layer yang ada di palette layer, kemudian ganti nama layernya jadi Outline dengan cara klik 2 kali.
Selanjutnya mulai deh kita ke langkah yang paling gw seneng yaitu menggambar outline. Caranya perhatikan panel tools yang ada disebelah kiri monitor, klik tahan panah yg ada di icon brush tool dan pilih pencil tool. 
3). Sekarang kita mulai deh ngegambar outlinenya dengan menggunakan pencil tool yang tadi udah dipilih. Atur ukuran pencilnya dengan cara klik kanan->size atau dengan tombol [ dan ] untuk memperbesar dan memperkecil ukuran pencil nya. Awali dengan memulai dari bentuk wajah dulu.  Gw ngegunain size pencilnya 5px dan gunain warna hitam dengan klik kotak warna atas yg ada panel tools. Ini ngga harus, sesuain aja sama kebutuhan kalian dan jangan lupa untuk maenin zoom gambar  dengan cara klik tahan ctrl+alt+scroll untuk memudahkan kalian menggambar bentuk outlinenya. :D
Teruskan langkah menggambar outline sampai keseluruh bentuk orangnya. Kalo buat pemula mungkin agak capek, tapi tenang aja kalo tekun ngerjainnya hasilnya ngga akan mengecewakan koq.. ;)
Harus juga diingat semua garis outline harus terhubung supaya nanti dalam pewarnaan ngga da bagian yang warnanya jadi “bocor-bocor..!!!” kayak iklan pelapis tembok itu.. hehehehe.. :D
Oke. Setelah selesai buat layer baru lagi caranya sama kyk bikin layer outline tadi tapi ganti nama layer 2 jadi “kulit”, kemudian letakkan layer kulit dibawah layer outline dengan cara klik tahan layer kulit kemudian turunkan kebawah layer outline.
4). Oke. Langkah selanjutnya klik layer outline kemudian pilih Magic Wand Tool atau dengan menekan tombol W untuk memilih tool itu. Dan klik pada bagian foto untuk mulai menyeleksi bagian warna kulit yang akan diwarnai di mulai dari wajah kemudian tangan. 
5). Selanjutnya  pilih lah warna kulit yang sesuai untuk orangnya.  Nah langkah ini perlu kejelian dalam memilih warna, caranya klik kotak warna yang ada di panel tools sebelah kiri monitor, kemudian masukkan nilai FCE2D2 pada kotak value color yang ada di kotak option color. Ini nilai default dari gw. Terserah kalian mau dipake ato ngga sebab kalo kalian ngedit kulitnya kayak kulit si Ballotelli maka nilai ini ngga berlaku donk, Hehehe – ups sori Mario.. :D
6.)Setelah selesai  kita pindah lagi ke layer kulit kemudian klik tool chumb bucket, eh salah paint bucket tool maksudnya, hehehe.. Untuk mulai mewarnai bagian kulit yang telah diseleksi tadi. Klik ditengah-tengah seleksi wajah dan tangan tadi untuk menumpahkan warna yang tadi telah kita pilih. 
7.) Langkah selanjutnya kita membuat efek shadow pada bagian kulit untuk memperdetail efek kartunnya. Caranya dengan menggunakan brush tool, pilih soft round brush, dan kemudian pilih warna kulit yang agak lebih gelap dengan memasukkan nilai default dr gw ffb080. Usahakan jangan klik sampai arsir kelap-kelip seleksi hilang untuk mempermudah menggoreskan efek shadow. Lihat gambar dibawah.
8). Selanjutnya teruskan untuk menggoreskan brush sesuai bayangan yang ada di foto asli. Untuk menyamakannya kalian klik icon mata yang ada di layer kulit dan bandingkan untuk dapat menggoreskan shadow secara tepat.  Lihat gambar berikut.
9). Selanjutnya kita tambahkan efek cahaya untuk menambah detail kulit. Pilih warna kulit yang lebih terang. Nilai default nya fff7f1. Kemudian goreskan pada bagian wajah yang dianggap perlu untuk diberi efek cahaya. Lihat gambar.
10). Oke, lakukan pada bagian kulit lain seperti pada tangan dan lain-lain jika kalian menggunakan foto yang banyak bagian kulitnya. Nah sekarang kita lanjutkan pada bagian mata. Klik kembali layer outline kemudian gunakan kembali magic wand tool atau dengan menekan tombol w. Klik pada bagian mata di foto.  Buat layer baru lagi dan beri nama Mata kemudian letakkan dibawah layer outline. Lihat gambar berikut.
11). Setelah selesai maka pilih lagi paint bucket tool kemudian ganti warna di kotak color menjadi warna hitam untuk mewarnainya. Kemudian klik bagian mata yang telah diseleksi. Lihat gambar.
12). Setelah selesai maka beri efek cahaya pada mata dengan menggunakan pencil tool dan ganti warnanya dengan warna putih. Lihat gambar berikut.
13). Setelah selesai maka buat lagi layer baru dan beri nama kerudung, letakkan di bawah layer outline dan warnai seperti langkah – langkah yang dilakukan untuk mewarnai wajah diatas. 
Kalo foto kamu ngga pake kerudung mungkin kamu ganti dengan nama rambut dan warnai aja dengan warna hitam ato sesukamu. Mo merah kaya Hanamichi juga bebas. Namanya juga kartun. Hehehe.. :D
14). Oke, lanjutkan seperti langkah-langkah diatas pada bagian lain seperti baju, celana, sepatu sesuai kebutuhan untuk diwarnai hingga hasilnya menjadi seperti gambar berikut.
15). Hehehe.. nah langkah terakhir  gabungkan semua layer  untuk menyatukan semua layer jadi satu. Caranya klik layer mulai dari layer outline kemudian tekan tombol shift kemudian klik di layer kulit.
Kemudian klik kanan dan pilih merge layers. Lihat gambar.
16). Nah tinggal finishing deh. Buka gambar background yang kalian suka untuk mempercantik gambar kartunnya. Caranya balik lagi ke langkah pertama tadi. Hehehe.. :P
Hasilnya seperti ini..:
17). Hahaha, gimana mudah kan? Satu pesen terakhir dari gw adalah jangan males-males buat maenin zoom, karena kalo ngga rajin-rajin maenin zoom sama size untuk brush dan pencil hasilnya bisa jadi ngga maksimal. Jadi butuh kesabaran dan ketekunan dalam ngerjainnya. Ngga perlu jago gambar koq asal tekun pasti bisa. Karena gw udah pernah ngasih tutorial ini sama temen gw yang sama sekali buta dalam ngegambar tapi doi bisa koq bikin gambar kartun yang bagus setelah gw ajarin.
Jadi akhirnya selesai juga tutorial ini. Semoga bermanfaat untuk membangkitkan jiwa seni kalian yang lama terpendam, hahahaha. Sampai jumpa di postingan gw berikutnya. :D

Minggu, 08 April 2012

Detektif Sarap

Case 01
Comics
Matahari mulai meninggi. Dan langit mulai menunjukkan indah birunya. Semakin biru. Hari itu cerah dan tak ada yang dapat mengingkari bahwa hujan melarikan diri dari tugasnya. Tiada tanda ia akan kembali membasahi dunia. Hari itu adalah surga bagi mereka yang membenci hujan. Dan neraka bagi yang mengharapkannya. Yang manapun sebenarnya adalah nikmat yang Tuhan beri jika mereka merasa bahwa mereka memiliki keyakinan pada-Nya.
Tepat jam 10 bel istirahat di SMK INFORMALITAS DEPOK berbunyi. Murid-murid beranjak keluar kelas untuk sekedar melepaskan lelah daya pikir mereka. Namun di kelas 2 RPL 1 seorang siswa masih asyik di kursi dan mejanya, menikmati bacaan yang sedang ia tekuni. Siswa itu bernama Muhammad Helmi, membaca komik Death Note yang baru ia beli kemarin dan baru ia baca sekarang.
Helmi adalah siswa SMK yang aneh, ia bertubuh tinggi kurus, bermata cekung, berambut gondrong dan acak-acakan, serta punya hobi yang aneh. Ia sangat menggemari komik, terutama komik berbau suspense dan detektif. Baginya komik adalah seni yang bermutu tinggi, menggabungkan seni visual dan storyline yang unik. Penuh imajinasi dan kadang ada hikmah tersembunyi yang terkandung didalamnya. Maka itu ia juga gila menyelidiki kasus yang terjadi di lingkungan sekitar rumahnya. Hobi aneh lain yang ada pada dirinya ialah merokok sambil melamun. Menurutnya, rokok adalah alat penemu inspirasi yang cocok untuknya. Meskipun ia tahu bahwa resiko merokok untuk anak SMA dapat mengakibatkan dirinya diarak keliling sekolah dan ditelanjangi setengah badan sambil menghormat ke tiang bendera plus di kalungi tulisan”SAYA TIDAK AKAN MEROKOK LAGI”.
Prakkk!!! Tiba-tiba seseorang tepat disampingnya, memukulnya dengan buku yang digulung. Orang itu adalah Arman, teman sekelasnya, dan teman dari kecilnya.
“Nyuk, baca komik melulu, jajan yuk!!”
“Aduh, ntar dulu, Gue lagi nanggung abisin bab terakhir dulu” sahut Helmi dengan kesal.
“Hel, gua baik hati nawarin elu jajan bareng karena elu masih punya utang sama gua ya, jadi biar sekalian. Kalau gua cuma minta utang doang elo pasti minta nitip, jadi cepetan ikut gua” tukas Arman sambil mengayun-ayunkan bukunya. Helmi memang terkenal suka menyuruh orang lain bahkan gurunya untuk dapat menitip sesuatu. Dan Arman adalah korban yang paling sering digunakan Helmi.
Dalam hati Helmi berkata,” Hmm… dasar idiot, saatnya jalanin rencana gue…
“Hmm, gue ya yang punya utang?” kata Helmi berlagak bodoh.
“Ya iyalah dodol!! Cepet ikut gua” sahut Arman tak sabar.
“Elo mau gak utang lu gue bayar?”
“Yah pake nanya lagi. Ya iyalah kunyuuukkk!!!” kali ini Arman menjawab dengan sedikit menahan emosi.
“Gue bayar utang gue ke elo kalo lo mau gue titipin tempe dua biji pake sambel. Sekalian es teh manisnya juga di Bang Mamat, kalo nggak mau ya utang lo nggak jadi gue bayar..” sahut lagi Helmi dengan raut muka yang serius.
“Tuh kan salah ngomong deh gua tadi!!! Mana duitnya cepetan!!!” Arman mengakhiri ajakannya dan memilih mengalah.
Setelah Arman menerima Rp. 2000 sebagai uang untuk beli tempe plus Rp. 5000 sebagai uang piutang dari Helmi, ia melenggang gontai kearah kantin. Dan Helmi bergumam menang dalam hati.
Bagus, sesuai perhitungan!!!
Arman Gunawan, teman dari kecil Helmi. Ia bertubuh tinggi sedang, berwajah jenaka dan mempunyai ciri  khas yang tak dapat dilupakan oleh orang lain yang menemuinya. Gigi replika dari lahir ala Ronaldinho yang sangat mencolok dilihat. Atau biasa disebut Tonggos. Dan jika dia bicara, gigi itu mengkilat akibat pantulan cahaya yang terpantul di giginya sehingga sering membuat silau mata lawan bicaranya. Tidak seperti Helmi, Arman memiliki hobi yang wajar. Dia hobi bermain gitar dan sering nge-band bersama teman-teman satu bandnya yang bernama KUTILANGDARAT. Dia juga vokalis dari band beraliran metal alias melayu total itu. Sayangnya Arman tak menyadari bahwa suaranya yang mirip onta minta kawin itulah penyebab utama dari lemparan botol plastik air oleh penonton ketika  bandnya manggung di festival musik sekolah.
Arman sampai ke kantin dan menyapa Bang Mamat dengan gusar.
“Bang, tempe goreng dua pake sambel banyakin gak pake lama!”
Melihat kedatangan Arman, Wajah Bang Mamat langsung sumringah “Naaa… kamu dateng juga Man. Abang mo nagih utang si Helmi. Kemaren kata dia bayarnya dititipin ke kamu”.
“Lah lah… ntar dulu bang, ini gua lagi di suruh dia buat beli tempe goreng dua biji sama es tehnya, kalo soal utang dia ama abang dia gak ngomong apa-apa!!” tangkis Arman dengan rada gusar.
“Alah, udah deh kamu kan temen sekelasnya. Yang penting bayar dulu ntar kamu kan tinggal tagih balik ke dia”, Bang Mamat berusaha menego Arman.
Arman tak kuasa untuk menolak. Jika menolak Bang Mamat takkan lagi memberinya mengutang pisang molen kesukaannya lagi. Dalam hati Arman bergumam geram, ”Kunyuuukkk!!!! Gua dikerjain dua kali!!!! Kunyuuuukkkk lo Hellll!!!!”
“Ya udah berapa utangnya?” Arman pasrah pada nasibnya.
“Rp. 7000 sama tempe dan es yang baru di beli jadi Rp. 9000” jawab Bang Mamat dengan senyum mengembang merasa menang.
“Anjrit!!! Tekor Rp. 2000 dong gua!!! Sialan lu Nyuuukkkk!!!!” emosi Arman tak dapat lagi dibendung.
Setelah membayar, sambil menggenggam es teh dan tempe goreng yang hampir remuk karena dicengkram dengan kuat, Arman berjalan kearah kelas 2 RPL A dengan penuh angkara murka. Emosinya tak tertahankan sampai ke ubun-ubunnya. Sesampainya di kelas ia melihat Helmi yang anehnya malah tersenyum padanya yang melihatnya dengan pandangan tajam.
Arman berlari kearah Helmi hendak menamparkan gorengan bersambal yang digenggamnya ke muka Helmi. Namun sesosok tubuh yang elok menepuk bahunya dari samping sebelum gorengan sampai kemuka Helmi. Tubuh itu milik Tania, siswi tercantik di sekolah mereka, SMK INFORMALITAS.
Helmi menarik nafas panjang dan bergumam dalam hati,”Fuuh, Hampir aja muka gua dibedakin sambel”.
 “Eeeehhhh… Tania, apa kabar Nia? Kok tumben mampir kesini?”  Arman langsung merubah posisi tubuhnya dari seorang atlit pelempar lembing menjadi mister bean. Dia memang punya kebiasaan aneh jika orang yang disukai ada di hadapannya. Tingkahnya menjadi sok imut dan geraknya menjadi gemulai seperti mr. bean.
“Iya nih, aku ada perlu sama Helmi. Katanya Helmi jago analisis kasus ya? Aku mau minta tolong dong. Di kompleks rumahku ada kejadian aneh. Tapi aku nggak bisa cerita sekarang. Soalnya sekarang aku juga ada urusan sama OSIS. Besok siang kamu bisa nggak kerumahku?” sahut Tania namun ditujukan pada Helmi
Arman kembali merengut. Gadis idaman hatinya ternyata bukan bermaksud menemuinya melainkan si Kunyuk. “Alah, jago analisis apaan? Jago lama pipis mungkin iya!”
“Jangan dengerin dia Nia, dia lagi sensi sama aku sebab utangku sama dia tinggal sedikit lagi lunas, nggak rela kayaknya utangku dibayar tapi sedikit-sedikit”, tukas Helmi pada Tania. Helmi mulai berakting.
Arman melotot. Tania kemudian bertanya ”Emang berapa hutang kamu sama Arman, Hel?”.
“Rp. 12000 Nia. Walau sedikit sedikit tapi aku niat bayar kok. Dianya aja yang gak sabaran” sahut Helmi dengan mengedipkan mata kirinya ke Arman.
Arman makin geram. Kepalan tangannya seakan keluar cakra kyubi yang terpendam dan bangkit kembali. Penuh nafsu untuk mendaratkan bogemnya ke wajah Helmi.
“Ya udah, mumpung aku lagi punya duit nih aku yang ganti hutang kamu sama Arman. Nih Man”, Tania mengulurkan uang Rp. 12000nya kepada Arman yang tersentak tak percaya bahwa pujaan hatinya rela berkorban untuk si Kunyuk yang membuatnya menderita hari ini. Kemudian Arman menampik uang tersebut dengan berkata.
“Gak usah kamu bayarin utang dia Nia, aku anggap lunas kok, duit segitu mah kecil Nia”.
“Oh ya udah kalo begitu, gimana Hel bisa nggak?”
“Bisa Nia, untuk kamu apa sih yang enggak?” jawab Helmi sambil mengedipkan mata kirinya lagi ke Arman yang lagi kembali melotot garang kearahnya.
“Oke, makasih ya Hel, aku ke ruang OSIS dulu, sampai ketemu besok” Tania berlalu dengan senyuman mautnya yang mampu membuat siswa satu sekolah teler dan mabuk akan imajinasi cinta remaja termasuk Arman kecuali Helmi.
Helmi tersenyum puas. Keberuntungan berpihak padanya. Tempe goreng dan es nya masih utuh ditambah lagi hutangnya dianggap lunas. Ia pun bergumam penuh jumawa meniru ucapan sang tokoh utama dalam komik yang dibacanya,“SESUAI RENCANAKU!!!
Dan Arman yang menyesal telah berurusan dengan si Kunyuk berbisik nanar ketelinganya, “Utang lu gue anggap bener-bener lunas asal gua boleh ikut besok siang”. Demi harga dirinya pada pujaan hati ia rela untuk meliburkan jadwal latihan bandnya akibat kekurangan uang untuk membayar sewa studio.
“Boleh aja.” Jawab Helmi santai sambil mengunyah tempe goreng kemudian menyeruput es teh dengan sedotan.
Taktiknya untuk berhemat pengeluaran berhasil. Sejak kemarin Helmi tahu bahwa Tania berniat untuk menemuinya. Tania adalah tipikal seorang teman yang tak ragu untuk membantu teman yang sedang kesulitan. Kemudian merancang strategi menjebak Arman dan meyakinkan Bang Mamat. Tak perlu simulasi. Sebab dia sudah tahu sifat Arman yang tolol dan mudah dikelabui. Dan semua sesuai perhitungannya. Cukup cerdas bukan?



Muhammad Helmi
Dengan penampilan seperti yang telah disebutkan tadi, tidaklah heran banyak orang yang tidak menyangka bahwa seorang remaja seperti Helmi adalah seorang maniak analis kasus. Tipikal pemuda yang tenang, namun terkadang juga bisa sedikit menyebalkan orang-orang disekitarnya ternyata telah memiliki prestasi menganalisis kasus dengan jitu. Ia menjadi terkenal setelah berhasil mengungkap kasus hilangnya sebuah laptop milik tetangganya yang dicuri.
Kisahnya , 1 tahun yang lalu ketika menjelang imsak di bulan puasa, tetangga Helmi, Mas Boy namanya, menjerit histeris ketika menyadari bahwa laptop yang baru saja ia tinggal sekitar 1 menit yang lalu menghilang. Semua warga sekitar serempak langsung berhamburan keluar rumah untuk mengetahui apa yang terjadi dari asal jeritan Mas Boy. Setelah diceritakan dengan panjang lebar beserta mimik wajah memelas Mas Boy si duda keren tetapi kemayu beranak 2 lelaki itu, sebagian warga kemudian segera menyebar kesegala penjuru lingkungan untuk mencari atau menemukan si maling yang mungkin masih belum terlalu jauh melarikan diri.
Tetapi Helmi masih bergeming didepan meja dimana laptop yang dikatakan telah dicuri itu diletakkan disana sebelum si pencuri membawa laptop tersebut. Pikirannya fokus, kemudian mengamati sekeliling halaman rumah Mas Boy. Ia beranggapan sangat wajar apabila si maling dapat dengan mudah mencuri laptop itu dengan sangat cepat karena jarak antara jalan depan rumah dengan halaman beserta ruang kecil dimana meja dan laptop itu berada cukup dekat. Ruang kecil beserta pintu depan itu hanya berjarak 5 meter dari jalan setelah melewati halaman. Kemudian ia mengamati bagian atas meja, berusaha menemukan sesuatu yang mungkin dapat dijadikan petunjuk dari si pelaku.
“Sudah ketemu malingnya?” suara Pak RT menganggetkan semua orang yang sedang mendengar keterangan dari Mas Boy.
“Belum Pak RT. Kami masih mendengarkan keterangan dari Mas Boy untuk mencari petunjuk untuk menemukan si maling Pak” sahut Bang Jamal, tetangga terdekat Mas Boy.
“Wong Edan!!! Di bulan puasa ini lha kok ada pencurian di RT ini. Percuma saja toh ronda keliling yang dilaksanakan tadi..” Umpat Pak RT yang bernama asli Sutedjo atau biasa dipanggil diluar RT Pak Tedjo.
“Berapa orang yang sedang mencari si maling, Bang Jamal?”
“Tadi ada si Pak Murdi, Pak Zamrun, Bang Somad, Pak Jalal, Bang Udin, Mas Eko, Si Budi, Si Arman, Si Gerrard, trus saya lupa yang lainnya Pak, aduh”
“Sopo iku si Gerat? Saya ndak pernah denger ada warga namanya kayak gitu?” tanya Pak RT dengan heran karena mendengar nama yang aneh.
“Itu si Uki Pak, anaknya Pak Sam’un yang pake kacamata itu. Minggu lalu waktu saya lagi maen catur sama dia, dia minta mulai sekarang dipanggil pake nama itu. Sampai-sampai minta orangtuanya bikin bubur merah putih buat dibagikan keseluruh RT untuk selamatan nama barunya Pak” jawab Pak Jamal dengan lengkap dan lugu.
“Bocah edan! Sama edannya sama si Maling!” geram Pak RT.
“Mas Boy, emang Mas tadi kemana waktu ninggalin itu laptop mas?” tanya Helmi yang mulai mengumpulkan informasi dari Mas Boy.
“Jadi, tadi itu Mas lagi ngerjain kerjaan mas pakai laptop itu, terus anak mas Si Doni yang paling kecil itu minta pipis, jadi mas anterin kebelakang sekalian nyebokin Doni, ngga lama kok Hel, pas Mas balik lagi laptopnya udah ngga ada, Mas cari ke kamar dan ruang tamu trus tanya ke si Joni yang lagi nonton tv, anak mas yang pertama itu dia bilang ngga tahu dan ngga liat kedepan, ya Mas jadi panik dan ngga sadar langsung teriak deh..” jawab Mas Boy.
Pak RT terheran-heran melihat ada anak ingusan baru gede seperti Helmi bertingkah layaknya polisi investigasi bertanya tentang kronologis dari pencurian itu. Sontak sebagai pemimpin di RT itu, Pak RT langsung meremehkan Helmi yang sedang berusaha mengumpulkan informasi.
“Helem, memangnya kalau kamu tanya-tanya tentang kejadiannya kamu bisa nemuin si Maling tho? Sudah, mending kamu bantu temenmu iku si Gerat dan yang lainnya buat nemuin itu maling, serahkan saja soal tanya-tanya Mas Boy sama bapak..”
“Saya mau nyari si Maling kalau informasi dan letak pasti keberadaan si Maling sudah saya temukan dari pertanyaan saya ke Mas Boy Pak RT, kalo begitu jadi lebih mudah Pak”, jawab Helmi. Sadar bahwa dirinya diremehkan tetapi ia enggan untuk menuruti Pak RT. Ia beranggapan jika ia sekarang berhenti mengumpulkan informasi dan ikut mencari keberadaan si maling yang belum dapat ia pastikan si maling akan sia-sia. Informasinya belum cukup untuk ia dapat menemukan si maling.
Pak RT melongo permintaannya dibantah oleh seorang pemuda tanggung. Dengan raut muka kesal sembari memilin kumisnya yang lebat ia berkata kepada Helmi dengan sedikit membentak,
“Sontoloyo!!! Bocah edan. Dibilangine masih tetep ngeyel. Ya sudahlah terserah kamu saja. Kalo sampe malingnya ndak ketemu setelah kamu puas ngorek-ngorek disini tak jitak kamu Helem!!!”
“Jangankan bapak jitak, bapak suruh jogging siang-siang besok juga saya ladenin pak kalo sampe saya ngga berhasil nemuin malingnya..”, sahut Helmi sembari terus memicingkan kedua matanya kesana kemari mencari-cari sesuatu.
Pak RT bengong. Para warga yang lain ikut bengong. Si Joni ompong juga ikut terbengong. Helmi si pemuda tanggung itu benar-benar berkata serius dengan cara ia membalas bentakannya. Ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah bocah yang ia anggap sok detektif itu. Akhirnya ia biarkan Helmi melakukan apapun yang ia suka. Ia terus memberikan perintah-perintah pengejaran kepada para warga yang lain.
“Ya sudah kita biarkan saja si Helem detektif ceking dan sok iku. Bapak-bapak sekalian yang masih disini saya harap segera ikut mengejar si Maling, cari sampe ke sudut-sudut kampung, ke pasar, atau ke mana saja yang penting sampe ketemu, kalo perlu sampe ke kampung saya di Tegal. Kita harus temukan maling itu secepatnya sebelum laptop Si Mas Boy keburu dijual sama si Maling, ya toh? Ayo semua bergeraaaakkkkk!!!”
“Siapppp Pak Erteeeee!!!!” sahut warga serempak. Dan mereka pun segera berpencar ke segala penjuru mencari si Maling.
Sementara itu Helmi sedang tersenyum-senyum sendiri. Sepertinya ia telah menemukan beberapa bukti. Cuma masih memerlukan beberapa informasi lagi. Maka ia perlu untuk bertanya kepada seseorang tentang beberapa hal itu selain dari Mas Boy dan Pak RT. Hmm tetapi semua warga kecuali mereka berdua sudah pergi mencari keberadaan si Maling yang membawa laptop. Helmi menghela nafas panjang. Ternyata ia harus menunggu sampai seorang atau beberapa orang itu kembali ke rumah Mas Boy untuk di ajak bekerja sama memberikan informasi padanya.
Namun baru sekejap ia menghela nafas muncullah si Arman dengan pakaian yang kotor belepotan tanah sambil mengumpat-ngumpat. Sepertinya ia baru saja kecebur sungai atau genangan lumpur.
“Brengsek! Maling sialan! Kaos ST 12 yang baru gue beli di stasiun Depok jadi kotor belepotan gini deh! Gua sumpahin biar ketangkep elu, Monyet!”
Helmi pun segera menghampiri Arman,”Elu kenapa Man? Koq jadi belepotan gitu? Nyari Maling apa mau berenang sih lu?”
“Kunyuk! Gue abis berantem ama si Maling tau! Gua ngeliat dia lagi jalan nenteng-nenteng leptop di jalanan di pinggir kali deket rumah Pak Madun, makanya gua langsung yakin dia malingnya. Sialnya gua kaga mikir panjang lagi. Harusnya gua tonjok dulu dia ampe pingsan. Eh malah gua bekap dia dari belakang. Ya gara-gara badan gua kalah gede die berhasil ngelemparin gua ke lumpur di deket kali, terus si doi langsung kabur. Mau gue kejar sakit banget badan gua abis dilempar tu maling Ya udah jadi beginilah gua Hel. Monyet kapiran tu maling! Sialan”, cerocos Arman kalap.
“Elu berhasil ngeliat tampangnya kaga Man?”
“Kaga Hel, gelap banget. Kebetulan Pak Madun nggak nyalain lampu teras rumahnya. Doi kan lagi mudik. Jadi kagak dinyalain lampunya” terang Arman
“Badan tu orang gede kagak? Maksud gue pas elu bekap berasa tinggi kekar ya Man?”
“Iye”
“Pas elu bekap badannya muka lu pasti nyentuh rambut si Maling kan?”
“Hmmm.. Iye bener”
“Sampe dagu elu kan Man?”
“Hmmm.. Ah! Iye dah gua inget-inget, kok elu bisa tau sih Nyuk?” Arman mulai ngerasa ada yang aneh dari pertanyaan-pertanyaan Helmi.
“Ntar dulu Man, satu lagi pertanyaan gue jawab dulu. Elu kan semalem pasti begadang diluar sama anak-anak tuh, liat orang-orang yang lagi ronda ngga? Ada siapa aja Man?” Helmi masih belum puas.
“Emm.. Iya gua emang lewat pos ronda sih. Ada siapa aja yah? Duh gua lupa Hel!” jawab Arman sambil menggaruk rambutnya dengan tangannya yang kotor belepotan tanah. Walhasil rambutnya jadi ikut belepotan juga. Sadar akan hal itu ia kembali mengumpat,”Sial! Gua lupa tangan gua kotor! Jadi ikut kotor dah rambut gua! Monyet!”
“Yang ronda ada yang gondrong ngga rambutnya?” Helmi bertanya lagi.
Ditanya terus menerus Arman lama-lama menjadi kesal. Ia akhirnya berkata nyolot,”Elu dari tadi kenapa si Hel nanya terus?! Iya ada yang gondrong! Puas lo! Emang kenapa kalo ada yang gondrong Nyuk?”
“Elu bakal berhadapan lagi sama si Maling kalo lu mau ikut gue. Tenang lo gue bantuin kali ini..” jawab Helmi sembari melangkah masuk kerumah Mas Boy.
Arman langsung melongo mendengar jawaban penutup dari pertanyaan-pertanyaan Helmi.
“Mas Boy, bapak-bapak gondrong, badannya kekar, ikut ronda semalam, yang baru pindah rumah di deket rumah Pak Koko di ujung RT itu siapa namanya ya Mas? Tau nggak?” Helmi segera bertanya kepada Mas Boy begitu kembali masuk.
“Oh, orang iku namanya Pak Marco, wong baru pindah ke RT sini sebulan yang lalu. Memangnya kenapa sama orang itu Helem?” Tetapi malah Pak RT yang menjawab.
“Oh Pak RT tau, dan kalau boleh saya nanya sama bapak tadi ronda kelilingnya kelar jam berapa ya Pak?” Helmi cukup terkejut Pak RT yang mau menjawab pertanyaannya. Maka ia pun merasa bisa bertanya lagi.
“Ndak tahu saya. Jam setengah tiga saya sama yang lain yang sudah capek dan mau sahur jadi ya saya tinggal. 4 orang yang lain masih terus main”
“Pak Marco yang masih terus main, maksud saya dia ada kan?”
“Iyo Helem”
“Sekarang sudah jelas semua, saya mau kerumah Pak Marco dulu Pak RT, Mas Boy. Laptop Mas mungkin ada disana”
Pak RT dan Mas Boy terperanjat atas pernyataan Helmi barusan.
“Serius kamu Hel?” tanya Mas Boy.
“Kalo ngga percaya ikut aja sama saya Mas. Pak RT juga ikut donk. Supaya kita punya alesan Pak RT yang nyuruh kita langsung ngegeledah rumah Pak Marco buat nemuin laptopnya. Saya yakin tu laptop belom sempet dijual sama dia karena ini masih pagi, belum ada toko gadget yang buka”, ujar Helmi sembari mengambil sebatang kayu dari halaman rumah Mas Boy.
“Heh Bocah! Memangnya kamu sudah punya bukti yang kuat untuk menuduh dia sebagai pencurinya hah?” Pak RT bingung karena bocah itu benar-benar menuduh seseorang yang belum jelas.
“Bukti-buktinya biar saya jelaskan sambil jalan, cepet dia pasti lagi siap-siap dirumahnya mau kabur sambil bawa laptopnya”, pungkas Helmi sembari menyalakan sebatang rokok.
Merekapun segera bergegas menuju rumah Pak Marco. Pak RT, Mas Boy, Helmi, dan Arman. Di jalan Helmi kemudian melanjutkan
“Di rumah Mas Boy saya menemukan bukti yang mengarah kuat kepada Pak Marco. Kenapa? Karena di sekitar bawah meja tertinggal rambut yang panjangnya lebih daripada rambut Mas Boy dan kedua anaknya. Dan disitu juga ada bekas abu rokok yang tertinggal disana, ini aneh karena setahu saya Mas Boy juga nggak ngerokok kan, dari saya cium bau abu rokoknya juga aneh, itu rokok lintingan yang bukan rokok boleh beli dari warung-warung yang saya sudah kenal baunya. Saya sempat ngobrol-ngobrol sama Pak Marco dan setahu saya memang dia suka ngerokok yang di bawa dari kampungnya di Jawa. Maka dugaan saya makin kuat mengarah ke dia. Apa lagi setelah saya tanya Arman apakah maling yang ngelempar dia itu badannya tinggi kekar dan rambut belakangnya sampai menyentuh dagunya? Dan Arman ngejawab persis seperti yang saya pikirkan maka sudah jelas. Dia lah pelakunya Pak RT”
“Heh. Tapi belum jelas betul kan buktinya. Bisa saja bukan dia Helem, Cuma orang lain yang punya ciri-ciri mirip dia ya tho?” tangkis Pak RT.
“Hem, mungkin saja Pak RT. Tapi lihat tuh Pak Marco keluar lewat belakang sambil nenteng laptopnya, teriakin Pak RT, Mas Boy, Man, Maliiiiiiiinnnngggggg!!!”, tutup Helmi sambil meneriaki Pak Marco.
Kemudian terjadi kejar-kejaran antara para warga dengan Pak Marco. Akhirnya Pak Marco berhasil ditangkap setelah warga yang lain dari segala penjuru ikut membantu mengejar. Ia pun mengakui bahwa ia memang telah mengincar rumah Mas Boy sejak ronda semalam dan sengaja mengawasi Mas Boy dari balik tembok pagar rumahnya dan mengambil kesempatan ketika Mas Boy lengah. Dan ia hampir berhasil membawa laptopnya sebelum ia kena tangkap berkat penyelidikan Helmi yang cukup tepat.
“Heh, untuk kali ini bapak akui kamu hebat Hel bisa dengan tepat menduga kalo Malingnya itu Pak Marco, tapi bapak pikir bisa saja salah. Bisa saja yang mirip orang lain kan?” Pak RT rupanya masih kurang puas dengan penyelidikan Helmi.
“Memang Pak bisa saja orang lain, saya juga memikirkan seperti itu. Tapi setelah bapak bilang kalo yang ngeronda itu pulangnya sampe mungkin sebelum imsak maka saya jadi yakin kalo si rambut gondrong dan badan kekar yang ngeronda itu yaitu pak Marco itulah pelakunya. Jalan dari Pos ronda untuk pulang kerumah Pak Marco pasti lewat rumah Mas Boy. Jadi sudah jelas dia 90% jadi tersangka. Sudah ah pak, saya mau lanjut tidur dirumah, kalo mau ngasih imbalan atas kerja saya ini ya beliin saya rokok Marlboro yang merah sebungkus, trus titipin sama Babeh saya ya Pak. Kalo ngga mau kasih imbalan ya nggak papa juga, karena ini sich kasus kecil sebenarnya. Anak TK juga bisa nebak siapa pencurinya” tukas Helmi ngeloyor pulang.
“Cah Edan!!! Sontoloyo!!! Tak kasih racun tikus aja sampeyan!!!”, Pak RT ngamuk-ngamuk mendengar omongan Helmi.
Tetapi para warga yang lain sepakat untuk memberikan sedikit imbalan kepada Helmi berupa rokok Marlboro yang ia suka itu sebungkus hasil dari patungan warga. Tak lupa Mas Boy juga ikut memberikan Rokok itu sebungkus juga. Maka siang hari ketika bangun Helmi tak kuasa melihat 2 bungkus rokok Marlboro sudah menunggu di atas meja belajarnya. Sayangnya ia berpuasa. Maka ia hanya bisa menunggu sampai bedug maghrib tiba untuk segera menikmati rokok favoritnya itu. Selama itu ia harus terus mengelap air liurnya yang terus membasahi bibirnya karena tak tahan dengan ingin segera mengisap rokok itu. Hahahaha.. Ada-Ada saja.

Senin, 23 Januari 2012

All About My Dark Romance

Posting berikut Ini adalah kumpulan lagu-lagu yg penulis kompilasikan sebagai album pribadi koleksi penulis.
Semua lagu pada kompilasi ini adalah session yg dimainkan akustik dari para group band ternama yg telah menjadi favorit saya selama ini.
Intinya bertemakan tentang Kisah Cinta Yang Suram alias Dark Romance.
Kita pasti tahu, bahwa disetiap kisah cinta yang tertulis pada setiap perjalanan hidup seseorang pastinya akan ada bagian tergelap atau tersuram dari kisah cinta itu sendiri. Maka dari itu, penulis mencoba untuk berbagi kisah cinta suram itu pada anda melalui beberapa lagu yang penulis kira lagu ini cocok untuk dikategorikan sebagai "Dark Romance". Dan untuk lebih mendapatkan sense "Dark" dalam menikmati lagu-lagu ini dan juga demi kenyamanan dalam menikmati lagu-lagu ini agar dapat dinikmati oleh semua tipe anda-anda sekalian, maka dipilihlah versi akustik dari lagu-lagu itu. 
Berikut adalah daftar lagu-lagu dari album kompilasi ini, kalian juga bisa mendengarkan streaming atau mendownload langsung dengan mengklik daftar tersebut..

Dark Romance Light In The Dark Day 
1.  Finch - Letters To You                                                                               Download
2.   Silverchair - Miss You Love                                                                         Download
3.  The Used - All That I've Got                                                                       Download
4.  Bullet For My Valentine - Hearts Burst Into Fire                                             Download
5.  SUM 41 - Over My Head(Better Off Dead)
6.  30 Seconds To Mars - The Kill
7.  Evanescene - My Immortal
8.  Paramore - Decode
9.  Saosin - Time After Time
10. Story Of The Year - Until The Day I Die
11. Hoobastank - Tears Of Yesterday
12. Within Temptation - Memories
13. The Red Jumpsuit Apparatus - Grim Goodbye